Menu

Mode Gelap
Rapat Paripurna DPRD OKI Soroti Maraknya Narkoba dan HIV di Hiburan Malam Anggota Reskrim Polsek Banjar Agung Kembali Berhasil Ungkap Kasus Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan Menyikapi Pemberitaan Terkait Pungli, Ketua Yayasan SMK Nusantara Tulang Bawang Angkat Bicara  Pemkab OKI Dinilai Diskriminatif, UNISKI Desak Revisi Pansel Jabatan Naas, Korban Jatuh Tersengat Listrik saat Kerjakan Proyek Gedung Serbaguna Desa Sukarela Rantau Bayur Polsek Banjar Agung Kembali Berhasil Mengungkap Tindak Pidana Pencurian dan Pemberatan

Daerah

Dugaan Kebocoran Anggaran Rp 400 Miliar di OKI, APH Diminta Tindaklanjuti

badge-check


					Forum Masyarakat dan Mahasiswa Oki (FMMOB) saat Aksi Damai di KPK pada beberapa waktu lalu. Perbesar

Forum Masyarakat dan Mahasiswa Oki (FMMOB) saat Aksi Damai di KPK pada beberapa waktu lalu.

Kayuagung, Wartasumsel.co.id — Dugaan kebocoran anggaran hingga Rp 400 miliar mencuat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Penjabat (Pj) Bupati OKI, Asmar Wijaya, dituding terlibat dalam kasus ini, yang berdampak pada keterlambatan pembayaran gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pihak ketiga.

Forum Masyarakat dan Mahasiswa Bersatu OKI (FMMOB), yang diwakili oleh aktivis anti korupsi Feri Utama dan Herman Sangkut, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi tersebut. “Paling tidak, APH harus menyelamatkan kerugian negara yang terjadi akibat kebocoran anggaran ini,” ujar Feri dalam perbincangan bersama Transkapuas, Kamis (15/1).

Menurut Feri, kebocoran anggaran ini menunjukkan adanya kejanggalan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten OKI. “Seharusnya, gaji ASN dan pembayaran pihak ketiga yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak mengalami kendala. Namun, faktanya pembayaran tersebut tertunda,” tambahnya.

Herman Sangkut menilai bahwa selama menjabat, tugas Pj Bupati OKI lebih banyak berfokus pada pencitraan daripada menyelesaikan permasalahan mendasar, seperti pengelolaan anggaran. “Ini menjadi catatan penting agar ke depan tidak ada lagi kerugian negara yang ditutupi,” ujarnya.

Dugaan kerugian negara sebesar Rp 400 miliar ini menjadi perhatian serius masyarakat OKI, yang berharap APH dapat bertindak cepat untuk menyelamatkan keuangan daerah dan memastikan adanya transparansi dalam pengelolaan anggaran.

Sementara PJ bupati OKI Asmar Wijaya saat berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi (okn).

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Rapat Paripurna DPRD OKI Soroti Maraknya Narkoba dan HIV di Hiburan Malam

13 Juni 2025 - 22:39 WIB

Anggota Reskrim Polsek Banjar Agung Kembali Berhasil Ungkap Kasus Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan

13 Juni 2025 - 11:53 WIB

Menyikapi Pemberitaan Terkait Pungli, Ketua Yayasan SMK Nusantara Tulang Bawang Angkat Bicara 

13 Juni 2025 - 11:09 WIB

Pemkab OKI Dinilai Diskriminatif, UNISKI Desak Revisi Pansel Jabatan

12 Juni 2025 - 19:09 WIB

Naas, Korban Jatuh Tersengat Listrik saat Kerjakan Proyek Gedung Serbaguna Desa Sukarela Rantau Bayur

12 Juni 2025 - 12:21 WIB