Menu

Mode Gelap
Tuntut Ganti Rugi, Warga Pedamaran dan SPM Sumsel Desak PT PSM Hentikan Aktivitas Kuasa Hukum Perkara 368 di PN Prabumulih Sebut Ada Unsur Kriminalisasi Terhadap Warrawan Daur Ulang Jadi Karya Hebat: Aksi Kreatif Pelajar SMPN 4 Kayuagung DPRD OKI Murka, Tiga Camat Terancam Dievaluasi! LKPJ 2024 Bongkar Ketimpangan Koordinasi Pemerintah Daerah Diduga Tipu Konsumen Rp238 Juta, Developer Botanica Residence Diperiksa Polisi Kapolres OKI Tuai Pujian, Silaturahmi Bersama Wartawan Berlangsung Penuh Keakraban

Ogan Komering Ilir

Meriahkan Lebaran di Kayuagung: Kemegahan Midang Bebuke, Lomba Sastra Cang Incang, dan Serunya Tradisi Cakat Stempel

badge-check

KAYUAGUNG, Wartasumsel.co.id — Perayaan Idulfitri di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, tahun ini kembali dimeriahkan oleh berbagai tradisi khas yang memikat dan sarat makna budaya. Dari kemegahan arak-arakan pengantin adat dalam Midang Bebuke, hingga semaraknya tradisi unik Cakat Stempel di Sungai Komering, suasana Lebaran di Kayuagung benar-benar istimewa.

Pada hari ke-3 dan ke-4 Lebaran, puluhan pasangan pengantin berbusana adat menyusuri Sungai Komering dalam tradisi Midang Bebuke. Diiringi alunan musik Tanjidor, iring-iringan ini memukau warga yang memadati sepanjang sungai. Rangkaian acara ini berakhir di halaman Pantai Love, Kelurahan Sida Kersa, dan menjadi salah satu atraksi budaya yang paling dinanti setiap tahunnya.

Tradisi Midang Bebuke bukan sekadar perayaan, melainkan perwujudan kekayaan budaya masyarakat Kayuagung yang telah diwariskan sejak abad ke-17. Busana pengantin, pakaian tradisional, serta ornamen khasnya menjadi representasi identitas lokal yang terus dijaga.

Tak hanya itu, Lebaran kali ini juga diramaikan dengan lomba Cang Incang — seni sastra tutur warisan leluhur yang masih hidup hingga kini. Menariknya, perlombaan ini justru menyedot perhatian generasi muda, khususnya Gen Z, untuk mengenal dan mencintai sastra daerah meski berada di era digital dan kecanggihan teknologi seperti ChatGPT.

Di sisi lain, Sungai Komering juga menjadi pusat keseruan dengan tradisi Cakat Stempel. Puluhan speedboat hilir mudik membawa penumpang menikmati sensasi “dibasahi air” saat melaju dengan kecepatan tinggi. Tradisi ini telah menjadi hiburan rakyat yang tak tergantikan dan melahirkan slogan legendaris: “Dak basah, dak lebaran.”

Lebaran di Kayuagung memang selalu membawa nuansa berbeda — bukan hanya momen kemenangan setelah sebulan berpuasa, tapi juga waktu untuk pulang, berkumpul bersama keluarga, dan merayakan budaya yang tak lekang oleh zaman. (Nelly)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tuntut Ganti Rugi, Warga Pedamaran dan SPM Sumsel Desak PT PSM Hentikan Aktivitas

9 Mei 2025 - 16:58 WIB

Daur Ulang Jadi Karya Hebat: Aksi Kreatif Pelajar SMPN 4 Kayuagung

2 Mei 2025 - 13:13 WIB

Kapolres OKI Tuai Pujian, Silaturahmi Bersama Wartawan Berlangsung Penuh Keakraban

22 April 2025 - 13:16 WIB

HEADLINE MENGGELENGKAN DUNIA! 13 Predator Seks Berantai Cekoki Miras & Perkosa Dua Bocah Ingusan di OKI – IWO Indonesia Siap Dampingi

16 April 2025 - 18:41 WIB

Ketum PERMAK Siap Hadiri Panggilan Inspektorat OKI: Desak Audit Transparan dan Bongkar Dugaan Korupsi di Desa Sungai Lumpur

16 April 2025 - 07:47 WIB